Prabowo Ajukan 20.000 Hektare Lahan untuk Lindungi Gajah di Aceh

Bali, PaFI Indonesia — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi gajah di Takengon, Aceh.
Juli menjelaskan Prabowo telah menawarkan 20.000 hektare lahan miliknya untuk dijadikan tempat perlindungan gajah.

Menurut Raja, hal tersebut merupakan permintaan pihak WWF (World Wide Fund for Nature). WWF awalnya meminta lahan seluas 10,000 hektare, namun Prabowo justru berinisiatif ingin memberikan 20,000 lahan pribadinya.

“Mereka meminta 10 ribu hektare dari tanah milik Pak Prabowo, Pak Presiden. Namun beliau mengatakan ‘saya tidak mau 10 ribu, saya maunya 20 ribu’,” ungkap Juli dalam acara Launching of Bilateral Cooperation Between Indonesia and Norway for Phase 4 & Dissemination of the UNFCCC COP29 Result yang digelar di Jakarta, Selasa (10/12), .

Ia juga menambahkan diskusi dengan WWF telah dimulai, dan minggu depan pihaknya bersama WWF akan langsung meninjau lokasi yang diusulkan tersebut.

Langkah ini sejalan dengan inisiatif WWF Internasional untuk menciptakan sanctuary atau tempat perlindungan bagi gajah di kawasan Takengon, Aceh.

Dalam kesempatan yang sama, Hashim Djojohadikusumo, adik sekaligus utusan khusus Presiden Prabowo Subianto, mengonfirmasi kabar yang disampaikan Menteri Kehutanan tersebut.

“Saya pikir Pak Menteri sudah menyebutkan Pak Prabowo telah memberikan 20.000 hektare properti pribadinya sebagai sanctuary untuk gajah. Jadi, Pak Prabowo Subianto yang adalah kakak kandung saya adalah penyayang binatang,” ujar dia.

“Saya bersaksi. Prabowo Subianto sebagai pecinta satwa liar. Di rumahnya, di tanah miliknya di Hambalang, serangga tidak boleh diganggu. Semut tidak boleh dibunuh,” ujar Hashim menambahkan.

Saat ini, Kementerian Kehutanan bersama stakeholder terkait sedang merumuskan kebutuhan teknis dan operasional untuk merealisasikan inisiatif ini.

Raja Juli berharap perumusan tersebut dapat selesai pada April 2025 sehingga tahapan implementasi bisa segera dimulai. Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menyambut baik inisiatif Presiden Prabowo. Menurutnya, langkah tersebut sangat membantu upaya konservasi gajah yang selama ini menghadapi berbagai tantangan di Aceh.

“Ini adalah solusi strategis untuk mengatasi konflik antara gajah dan manusia. Koridor ekologi akan dibangun sebagai proyek percontohan untuk memberikan ruang gerak yang aman bagi gajah tanpa mengganggu aktivitas masyarakat,” ujar Safrizal.

Dengan realisasi hibah lahan ini, diharapkan konflik gajah-manusia dapat diminimalkan, serta keseimbangan ekosistem di Aceh dapat terjaga demi kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut perwakilan PT Tusam Hutani Lestari (THL), Anggota DPR RI TA Khalid, Penjabat Bupati Bener Meriah, Kepala SKPA terkait, perwakilan WWF, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), perwakilan Kedutaan Inggris, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.