Larang Impor Anggur Muscat Bila Kandung Residu Bahaya
Jakarta, PaFI Indonesia — Larang, Kementerian Pertanian (Kementan) akan melarang peredaran dan konsumsi anggur Shine Muscat impor apabila dalam pemeriksaan yang tengah berproses ditemukan kandungan residu kimia berbahaya.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebut saat ini Kementan tengah berkoordinasi dan menunggu hasil pemeriksaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Intinya ya, kita kalau memang ada di situ ada pelanggaran atau di situ ada kandungannya [residu berbahaya], tentu akan kita kaji dan akan kita larang,” kata Sudar di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10).
Sudar pun memastikan pemerintah akan menyetop impor anggur Muscat tersebut bila ternyata memang ditemukan kandungan berbahaya.
Ia menjelaskan, teknisnya Kementan akan berkoordinasi dan memberikan rekomendasi kepada Kementerian Perdagangan untuk menyetop impor.
“Ya harus dong [setop impor], kan berbahaya,” kata dia.
Di sisi lain, Sudar juga menilai tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi anggur. Selain itu, ia juga mengingatkan pesan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia meminimalisir kegiatan impor, salah satunya termasuk buah-buahan.
Sudar pun berkomitmen untuk memperkuat aktivitas riset sehingga Indonesia mampu menghasilkan produk dalam negeri yang berkualitas dan mampu bersaing dengan negara lain.
“Jadi apa yang bisa diproduksi dalam negeri kita maksimalkan kalau itu bisa diproduksi,” ujar Sudar.
BPOM sebelumnya sudah angkat bicara soal beredarnya anggur Shine Muscat yang mengandung residu pestisida berbahaya di Thailand.
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan hingga saat ini belum ada temuan
atau laporan terkait temuan residu pestisida pada anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia.
Namun, BPOM bakal melakukan koordinasi dengan Kementan terkait temuan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah residu pestisida yang sama ditemukan pada anggur Shine Muscat yang beredar di pasar Indonesia.
Selain itu, BPOM juga bakal melakukan sampling ke beberapa toko atau pasar terkait temuan tersebut.
Sebelumnya, BPOM mengingatkan bahwa anggur Shine Muscat yang beredar di Thailand mengandung residu pestisida berbahaya. Jenis-jenis pestisida yang terdeteksi termasuk Bifenazate dan Dinotefuran. Meskipun pestisida tersebut belum dinyatakan berbahaya di Thailand, tetap diperlukan kewaspadaan.
Sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor, Sudaryono mengingatkan pesan Presiden Prabowo Subianto untuk memaksimalkan produksi dalam negeri. “Jadi apa yang bisa diproduksi di dalam negeri, kita maksimalkan kalau itu bisa diproduksi,” ungkapnya.